Surga vs Tuhan

Jumat, 02 November 2007

Meski aku adalah manusia bebal, tapi aku cukup mengerti bagaimana membedakan antara Tuhan dan surga. Surga bagiku adalah (impian tentang) materi, dimana cita-cita untuk mendapatkannya adalah obsesi yang -sedikit banyak- tercampuri motif duniawi. Terkadang dia pamrih, sebab semangatnya dilandaskan pada iming-iming sebelum berbuat.

Mungkin tak terlalu mengherankan, surga adalah satu-satunya gambaran 'benda dunia' yang terdapat di alam akhirat. Sementara manusia paham bagaimana nikmat rasanya, seperti halnya naluri dasar yang cenderung suka memperebutkannya dengan manusia yg lain.

Tuhan berbeda. Dia bukanlah materi. Keinginan manusia untuk 'mendapatkan'-Nya semata-mata didasarkan pada penghayatan akan rasa cinta. Dasarnya keikhlasan, motifnya semangat pengabdian. Kehausan atas apa yang akan didapat setelah memberi tak pernah ada dalam semangat ini. Maka dia independen. Merdeka dari kepentingan-kepentingan yang pernah dikecap manusia selama di dunia.

Apabila kau ingin mengabdikan dirimu pada kemaslahatan umat manusia. Pada nilai-nilai kebijakan yang berharap dapat menyorongmu pada kemuliaan jiwa. Maka jadilah penggila Tuhan, bukan penggila surga. Meski tipis perbedaannya, keduanya jelas-jelas tak sama.

dlm perjalanan kekufuran,
arif

0 komentar:

Add to Technorati Favorites


Search Engine Optimization